Infeksi Payudara (Mastitis)
“Suatu infeksi pada jaringan payudara. Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara).”
Mengapa Infeksi payudara / Mastitis bisa terjadi.. apa penyebab Infeksi payudara/ Mastitis??
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).
Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu). Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.
Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.
Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.
Apa saja gejala-gejala pada Infeksi payudara / Mastitis ?
- Nyeri payudara
- Benjolan pada payudara
- Pembengkakan salah satu payudara
- Jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat
- Nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
- Gatal - gatal
- Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena
- Demam.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, bisa dilakukan mammografi atau biopsi payudara.
Bagaimana cara Pengobaran Infeksi payudara / Mastitis ?
Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20 menit, 4 kali/hari. Diberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena.
Pengobata jika mengalami Mastitis
Tanda – tanda jika mengalami mastitis yaitu Payudara tegang / indurasi dan kemerahan, anda harus melakukan langkah2 sebagai berikut :
- Berikan klosasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang.
- Sangga payudara.
- Kompres dingin.
- Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
- Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada PUS.
- Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan.
Tanda – tanda jika mengalami mastitis yaitu Terdapat masyarakat padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan, anda harus melakukan langkah2 sebagai berikut :
- Diperlukan anestesi umum.
- Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak mendorong saluran ASI.
- Pecahkan kantung PUS dengan klem jaringan ( pean ) atau jari tangan.
- Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam.
- Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
- Sangga payudara.
- Kompres dingin.
- Berikan parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan.
- Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada pus.
- Lakukan follow up setelah peberian pemgobatan selama 3 hari.
Gimana cara mencegah Infeksi Payudara??
Untuk mencegah terjadinya mastitis bisa dilakukan beberapa tindakan berikut
- Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan
- Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
- Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu
- Minum banyak cairan
- Menjaga kebersihan puting susu
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
2 komentar
Write komentarTerimakasih banyak untuk artikelnya, sangat mebantu sekali..
Replymksih infonya, sangat membantu buat kita smua.....
ReplyEmoticonEmoticon